EXO Fanfiction Dorm

EXO as the Main Cast

[FREELANCE] What Should I Do – Chapter 1

1 Comment

What Should I Do (cov1)

Tittle               : What Should I Do? (Chapter 1)

Lenghth          : Chaptered

Main cast       : Nam Pyoe Jin (OC)
Kim Jong In a.k.a Kai
Byun Baekhyun

Support Cast  : EXO Member
Lee Hye Rim
Pyeojin halmeoni

Genre              : School Life, Friendship, Comedy, Fluff

Rating             : PG-15

Author            : ReiiSangYoo-PRHingee10

Disclaimer      : First Chapter. Asli pemikiran gila kita. FF ini juga udh prnh di post di WP pribadi kita : reisyooprhinge10wordpress.com . Dilarang mengendap-endap di ep ep kami ^^ Don’t forget to comment. Mianhae typo berterbangangan, maklum author baru lahir :). Suka gak suka harus baca. *pemaksaancritanya 😀 Happy Reading chingu 🙂

***

Seorang yeoja berlari kedalam rumahnya yang tidak besar dengan sangat cepat, begitu melihat mobil jasa pindahan rumah sudah bertengger manis di depan rumahnya, “Halmeoni” teriak yeoja itu saat memasuki rumahnya, “wae gaeure pyeojin-ah? Mengapa berteriak?” Tanya sang halmeoni yang sedang memasukan baju kedalam sebuah tas.

“Kita akan pindah?” Tanya yeoja bernama Pyeojin itu. “Ne, sekarang bereskan semua barang barang mu yang berada di kamar” perintah sang halmeoni. “aissshhh, mengapa halmeoni tidak memberitahuku sebelumnya?” pyeojin mengerang frustasi, sang halmeoni menghampiri cucu kesayangannya itu.

“Ini kejutan!” ujar sang halmeoni, “mwo? Kejutan? Yang benar saja??” Tanya pyeojin kesal. “aissh sudahlah jangan banyak bicara, sekarang bereskan barang barang mu. Setelah itu kita berangkat” ujar halmeoni. “kita akan tinggal dimana?” Tanya pyeojin “halmeoni sudah mengurusnya, jangan khawatir” ujar halmeoni lembut “bagaimana dengan sekolahku?” Tanya pyeojin lagi “halmeoni sudah mengurusi kepindahanmu” ucap halmeoni sambil mengelus kepala pyeojin. “huhh, aku bahkan belum berpamitan pada teman temanku” ucap pyeojin sebelum meninggalkan halmeoninya

Sebenarnya Pyeojin tidak ingin meninggalkan tanah kelahirannya itu. Karena menurut Pyeojin, tempat itu menyimpan semua kenangan indah dan masa kecil bersama kedua orang tuanya yang tidak pernah ia lupakan.

***

“pyeojin-ah, cepatlah kesini. Palii!” teriak sang halmeoni. “chakkaman” balas pyeojin dari kamarnya. Tak lama kemudian pyeojin pun muncul dengan hanya menggunakan celana jeans dan sweater merah kesayangannya sambil membawa tas gendong yang cukup penuh.

“kajja pyeojin-ah, waktu kita sudah banyak terbuang” ucap halmeoni. “arra” jawab pyeojin malas, halmeoninya pun sudah keluar dari umah itu tetapi pyeojin masih diam menatap rumahnya itu. “pyeojin-ah, palli kajja” teriakan halmeoni membuyarkan tatapannya. Ia pun segera pergi keluar rumah.

“naiklah” suruh halmeoni pada pyeojin, pyeojin menarik nafasnya kemudian membuangnya perlahan sebelum ia masuk kedalam mobil jasa pindahan rumah tersebut, di susul dengan halmeoninya. “ahjumma, sekarang kami antar kalian kemana?” Tanya seorang petugas. “stasiun!” jawab halmeoni, “ne algaeseumnida” supir itu pun langsung menginjak gas mobilnya untuk menuju stasiun.

Selama di perjalanan Pyeojin hanya menatap keluar jendela di sampingnya, wajahnya lesu. Sang halmeoni yang menyadari perubahan wajah pyeojin sedikit merasa bersalah. “sudah sampai” ucap petugas, “ohh ne gamsahamnida” ucap halmeoni kemudian turun dari mobil, di susul dengan pyeojin. “ahjumma hati hati ne. hei kau, jaga halmeoni mu!” ucap sang petugas, “ne arraseo” ucap pyeojin dengan nada malas. “kami duluan” ucap petugas sebelum akhirnya meninggalkan pyeojin bersama halmeoninya di tengah keramaian stasiun.

“kajja kita cari tempat duduk Pyeojin-ah” ajak halmeoni sambil menarik tangan Pyeojin. Setelah mendapatkan tempat duduk Pyeojin mengambil ponsel dan headsetnya untuk mendengarkan lagu. “yak! Jangan mendengarkan lagu, nanti kau tidak dengar kalau keberangkatan ke seoul di panggil” ujar halmeoni “arraseo” jawab pyeojin tanpa melepas headset di telinganya, halmeoninya hanya mengendus kesal melihat tingkah cucunya.

Setelah kurang lebih setengah jam duduk di stasiun, akhirnya keberangkatan menuju seoul pun di panggil. “kajja pyeojin-ah” halmeoni pun berdiri dari duduknya kemudian berjalan meninggalkan pyeojin yang masih duduk.

Pyeojin masih duduk, ia menatap lurus kedepan. Ada perasaan tidak rela untuk meninggalkan busan kota kelahirannya ini. “pyeojin-ah palli” terdengar suara sang halmeoni, pyeojin pun berdiri dari duduknya dan dengan langkah gontainya ia berjalan menghampiri halmeoninya.

“cepat masuk” halmeoni menyuruh pyeojin untuk masuk kedalam kereta api. Tetapi pyeojin diam tidak bergeming. “tunggu apa lagi? Cepat masuk” ucap halmeoni lagi dengan sedikit mendorong tubuh pyeojin. Pyeojin mengendus, kemudian melangkahkan kakinya yang terasa sangat berat ke dalam kereta api.

Selama di perjalanan menuju seoul pyeojin hanya mendengarkan lagu dari boy band Infinite kesukaannya dan menatap ke luar jendela. Sedangkan halmeoninya sudah terlelap. Sudah dua jam kereta dari busan menuju seoul berjalan dengan sangat cepat, dan sekarang stasiun di seoul sudah bisa terlihat. Pemberitahuan bahwa kereta akan berhenti pun sudah di umumkan.

“halmeoni, ireona. Sudah sampai” pyeojin menggoyang goyangkan tangan halmeoninya. Tepat saat halmeoni membuka matanya, kereta berhenti. “sudah sampai kah?” Tanya halmeoni sebelum menguap, Pyeojin hanya mengangguk sebagai jawaban. “kajja kita keluar”

***

“halmeoni, sekarang kita akan kemana?” Tanya pyeojin. Mereka sekarang sedang duduk di halte “kerumah baru kita” jawab halmeoni. “lalu sekarang kita sedang menunggu apa?” Tanya pyeojin lagi “tentu saja menunggu bus, kau sangat banyak bertanya!” keluh halmeoni, mendengar keluhan halmeoninya Pyeojin hanya mengerucutkan bibirnya.

“ahh, itu dia!” halmeoni menunjuk kearah bus yang berjalan menuju mereka. Bus itu pun berhenti tepat di depan mereka. Mereka pun langsung masuk dan duduk. “rumah baru kita berada di daerah mana?” Tanya pyeojin “sudah kubilang jangan banyak bertanya!” keluh halmeoni.

Mereka memutuskan turun di salah satu halte di daerah gangnam. “rumah kita di daerah gangnam?” Tanya pyeojin sambil mengamati sekelilingnya. “hmm” pyeojin mencibir ketika mendengar jawaban dari halmeoninya yang hanya berupa dehaman.

“pyeojin-ah, kajja kita cari rumah baru kita” ajak sang halmeoni, “mwo? Jadi halmeoni belum tau rumahnya” Tanya pyeojin heran. Halmeoni nya pun hanya menggeleng.

Setelah lama mencari akhirnya pyeojin dan halmeoninya menemukan rumah barunya. “cih.. bahkan lebih kecil dari rumah kita yang di busan” cibir pyeojin. “jangan seperti itu” nasihat halmeoni. Mereka pun menemui pemilik rumah itu dan meminta kuncinya, setelah mendapatkan kuncinya mereka pun langsung masuk.

“bukankah ini bersih pyeojin-ah?” Tanya halmeoni di sertai dengan senyuman manisnya. “ne” jawab pyeojin. “kamarku dimana?” Tanya pyeojin pada halmeoninya. “igo, di sebelahnya kamar halmeoni” ucap halmeoni sambil menunjuk kamar yang berpintu warna putih. Pyeojin mengangguk.

“kau tidurlah, sudah malam. Besok kau harus datang kesekolah barumu untuk mendaftar dan mengambil seragam” ujar halmeoni. “arra” jawab pyeojin sebelum dia masuk kekamarnya.

***

Keesokan harinya

Di salah satu kamar di sebuah rumah yang sangat mewah, terbaring seorang namja yang sebenarnya sudah terlambat sekolah.

Tok tok tok

“tuan, sekarang sudah siang. Anda bisa telat sekolah” ucap salah satu pelayan rumahanya di depan pintu., tetapi tidak di gubris oleh tuan nya yang masih tidur dengan lelap. Hingga lewatlah yeoja dengan umur sekitar 20 tahun. Begitu melihat yeoja itu, pelayan tadi langsung membungkukan badannya.

“dia belum bangun?” Tanya yeoja itu, “belum nona” jawab pelayan. “dasar pemalas!” tanpa ragu yeoja itu langsung membuka pintu kamar tersebut. Begitu ia membuka, terlihatlah seorang namja yang masih tidur dengan sangat lelapnya.

Dengan wajah kesalnya ia mendekati namja yang tak lain adalah dongsaengnya. “yak! Kim kai! Palli ireona” teriaknya, namja yang di panggil kim kai itu perlahan membuka matanya. “sebentar lagi, jayoung noona” kai memohon. “aissh, sekarang sudah siang babo! Sudah pukul 6 lewat 5, kau bisa terlambat!” yeoja bernama jayoung itu menarik selimut yang dipakai dongasaengnya, tetapi kai sama sekali tidak menghiraukannya dan masih tetap tidur.

Jayoung meringis kesal “kalau kau tidak bangun sekarang, noona akan menyita kunci mobil mu!” ancam jayoung, mendengar ancaman itu pun mata kai langsung terbuka lebar. “mworago?” tanyanya bingung sambil mendudukan tubuhnya, “kunci mobil mu noona sita” jayoung memamerkan kunci mobil sport kai yang ia ambil di meja kai. “aisss arraseo aku bangun” kai menyibakan selimutnya kemudian bangun berdiri.

“kembalikan kunci mobil ku!” kai merebut kunci mobil sport nya dari tangan jayoung. “cepat mandi, sarapan, lalu berangkat. Kau akan terlambat jika kau tidak cepat” saran jayoung. “arra, kalaupun aku telat mereka tidak akan menghukumku” ucap kai sebelum masuk kedalam kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, kai segera memakai seragamnya yang sudah di siapkan. Ia memakai seragamnya tidak rapi. Kai tidak peduli dengan itu. Ia melihat jam di tangannya yang sudah menunnjukan pukul 7 kurang 10. Ia pun langsung keluar kamarnya. Turun menuju ruang makan.

Ia melihat noonanya yang sedang sarapan. “lain kali jangan pernah mengganggu tidurku” ucap kai dingin, “cih kita liat nanti saja” cibir jayoung. “kau tidak sarapan?” Tanya jayoung begitu melihat kai yang keluar dari rumah. “ani” jawab kai.

***

Sebuah mobil sport berwarna hitam memasuki sebuah parkiran gedung yang bertuliskan SHEKKAI HIGH SCHOOL. Sang pemilik mobil sport itu pun turun dengan gagahnya. Ia melihat sekelilingnya yang sudah sepi. Kai menyadari bahwa ia sudah telat. Tanpa berpikir panjang ia pun melangkahkan kakinya ke dalam gedung dengan santai.

Di dalam gedung tersebut sangat sepi. Hanya terdengar samar samar suara seosaengnim yang sedang mangajar. Kemudian ia masuk kedalam kelas yang bertuliskan XI B. “kim Jong In, kau terlambat lagi. Cepat duduk, lalu buka buku fisika halaman 127” ujar park seosangnim. “ne” jawabnya dan langsung menuju kearah tempat duduknya yang berada di sebelah Xiumin.

Xiumin terkejut saat kursi di sebelahnya bergerak. “kau mengagetkanku kai” ujar Xiumin sambil mengelus dadanya. Kai melirik kearah xiumin. Ia meliahat headet yang menggantung di telinganya. Dia pasti mendengarkan lagu ,itu sebabnya ia menjadi kaget. Dan sudah pasti lagu milik sistar, girl band yang selama ini di idolakannya

Dengan gerakan malas kai mengambil buku fisika di tasnya dan membuka halaman 127. Kai paling kesal dengan pelajaran fisika, karena ia tidak akan mengerti pelajarannya meskipun park seosangnim sudah menerangkannya berulang-ulang kali.

***

Pyeojin berdiri didepan gedung sekolah SHEKKAI HIGH SCHOOL. “cih, halmeoni yakin akan menyekolahkan ku di sini? Walaupun masuk dengan beasiswa sosial, sepertinya aku tidak akan bisa mengimbanginya” ucapnya sebelum melangkahkan kakinya masuk.

Pyeojin berjalan menuju ruang guru. Sebelum itu ia sempat bertanya pada security yang bertugas. Pyeojin pun menemukan ruang guru, ia mengetuk pintunya beberapakali sebelum membukanya. Ia pun melangkahkan kakinya masuk, kearah meja bertuliskan reseptionis. “chogiyo Agassi” panggil pyeojin pada salah satu petugas resptionis. “ne, ada yang bisa di bantu?” Tanya petugas tadi. “saya ingin mendaftar sekolah, di sebelah mana?” Tanya pyeojin, “ahh silahkan isi formulir ini. Setelah itu berikan kepada saya” jelas petugas.

Pyeojin mengisi formulir, setelah selesai ia langsung memberikan pada petugas tadi. “ige” pyeojin menyerahkan formulirnya. “hmmm beasiswa social ya? Kalau begitu anda bisa langsung mengambil seragam dan buku-buku pelajaran, silahkan saya antar”

***

Setelah mendapatkan seragam dan buku-bukunya Pyeojin memutuskan untuk pulang ke rumah. Di sepanjang koridor ia bertemu dengan beberapa murid SHEKKAI HIGH SCHOOL yang melihat sinis kearahnya. Menyadari itu, Pyeojin hanya membuang nafasnya kasar.

Saat Pyeojin sedang sibuk dengan barang bawaannya, ia pun mendengar suara celotehan yeoja yang sedang bergosip, Pyeojin memutuskan berhenti di belakang mereka dan berpura pura sibuk dengan ponselnya. “aigoooo, kai oppa benar-benar tampan” ujar yeoja berambut hitam, “bahkan ke dua belas exo oppadeul sangat tampan. kudengar sekarang kai oppa sedang tidak memiliki yeojachingu. Ini kesempatanmu” ucap temannya, “kajja kita lewat kelas XI B “ ajak yeoja berambut hitam tadi. Dan kemudian meninggalkan tempat itu.

“EXO? XI B? Kai? igo mwoya?” pyeojin kembali berjalan. Saat berjalan matanya menangkap tulisan ‘XI B’ di salah satu pintu. Karena penasaran pyeojin pun memutuskan untuk melewati kelas itu. Pyeojin berjalan dengan menolehkan kepalanya kearah kelas itu. “aiss, begitu banyak namja di kelas itu bagaimana aku mengetahui yang mana exo?!” keluhnya begitu melewati kelas XI B.

Pyeojin melihat seorang yeoja yang berjalan sambil mamainkan ponselnya. Dengan ragu pyeojin pun bertanya pada yeoja itu, “chogiyo” panggil pyeojin. Yeoja itu menoleh, “ne?” jawabnya. “hmm bisahkah kau menunjukan exo?” Tanya pyeojin. “ahh.. igo. Mereka ber 7 yang duduk di deretan bangku barat” jawab yeoja itu. “tapi bukannya ada 12 orang?” Tanya pyeojin memastikan, “5 orang lainnya di kelas A” jawab yeoja itu, “perlu ku tunjukan juga?” tawarnya. “anio. Gamsahamnida” pyeojin membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan yeoja itu.

“cih, hanya sekelompok namja dengan wajah yang sok imut. Mengapa seluruh yeoja disini selalu memuja mereka?” gerutu pyeojin.

***

“halmeoni, na wasseo” teriak pyeojin yang masih melepas sepatunya. “pyeojin-ah, kenapa baru pulang?. Ini sudah malam” Tanya halmeoninya khawatir. “sangat lama mengurusi seragam ini” keluh pyeojin. “mana seragamnya? Biar halmeoni cuci. Kau makanlah” ujar halmeoni. “ige” setelah memberikan seragamnya pada halmeoni Pyeojin langsung menuju meja makan.

Setelah makan, pyeojin memutuskan untuk masuk kekamarnya. Pyeojin duduk di meja belajarnya. Menatap seragamnya yang baru saja kering setelah di cuci dan di gantung. “sepertinya aku tidak cocok menggenakkannya” ucap pyeojin pelan. Kemudian menghela nafasnya. “sebaiknya aku tidur. Dari pada telat di hari pertama, itu sangat memalukan” pyeoji merebahkan dirinya di kasur kecil miliknya. Memejamkan matanya berusaha masuk kedalam mimipi. Tak lama kemudian pyeojin pun sudah masuk kedalam mimpi.

***

Keesokan harinya

Pyeojin mematikan jam beker yang dari tadi sudah mengganggu tidurnya. Ia menyibakkan selimutnya dan berdiri. Meregangkan otot ototnya, kemudian ia menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan memakai seragammnya pyeojin berkaca sedikit merapihkan rambutnya. “apakah cocok?” gumamnya.

“pyeojin-ah, palli. Kau bisa terlambat di hari pertamamu!” teriak halmeoni dengan suara lantang. “arra!” jawab peyojin. Setelah mengikat rambutnya, Pyeojin mengambil backpack dan juga sweater merah kesayangannya. Kemudian Pyeojin keluar dari kamarnya itu. “aigooo aigoo cucu halmeoni neomu yeoppo” puji halmeoni. Pyeojin sama sekali tidak menggubrisnya, ia langsung duduk dan sarapan.

Setelah selesai sarapan, pyeojin pun berpamitan pada halmeoninya. Jarak rumah ke sekolah baru Pyeojin tidak terlalu jauh, ia cukup berjalan kaki menuju sekolah. Selama di perjalanan Pyeojin memikirkan dirinya sendiri, jika kehadirannya tidak akan di terima oleh murid murid SEKKAI HIGH SCHOOL.

Pyeojin hampir sampai di sekolah baru, tiba-tiba berkas-berkas pendaftaran miliknya terbang tertiup angin ke tengah jalan raya. “Aaisshh jinja, ada ada saja!” gerutu Pyeojin. Pyeojin langsung berlari untuk mengambil kertas tersebut. Tanpa Pyeojin sadari mobil sport hitam melaju dengan kecepatan penuh ke arahnya. “Aaaaaaaaaaahhh!!!!” teriak Pyeojin sambil menutup telinganya. Mobil Sport hitam langsung berhenti mendadak tepat di depan Pyeojin.

Tiba-tiba sesosok namja tinggi dengan penampilan yang sangat beratakan keluar dari mobil sport hitam. Pyeojin yang melihatnya langsung menghampiri namja tersebut. “Kyaa!!, apa kau tidak bisa menyetir mobil dengan benar?!. Bentak Pyeojin dengan kesal. “Aishh, kau yeoja gila, kenapa kau menyalahkanku? Jelas-jelas kau yang diam di tengah jalan. Kalau aku tidak cepat-cepat menginjak rem, nyawamu pasti sudah melayang, seharusnya kau berterimakasih kepadaku, dasar yeoja tidak tau terima kasih!! Ujar Kai panjang lebar. “Mwo?? Yeoja gila?? Kau yang gila!, seharusnya kau tidak perlu menyetir mobil mu ini dengan kecepatan yang sangat tinggi!!” gertak Pyeojin sambil menunjuk mobil sport hitam milik Kai. Namja dan yeoja tersebut beradu mulut layaknya para DPR yang sedang melakukan sidang.

“Huh, terserah apa mau mu, aku ada urusan yang lebih penting!” ucap Kai sambil meninggalkan yeoja itu dan masuk ke dalam mobil sport mewah miliknya. Setelah mobil Kai melaju dengan kencang, Pyeojin langsung mengambil berkas yang tadinya berada di tengah jalan. Ia pun mulai berjalan menuju sekolah. “Aisshh,, hari pertama sekolah saja aku sudah bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan!” keluh Pyeojin sambil merapikan rambutnya.

***

Pukul 7 lebih 30 menit Pyeojin sampai di SEKKAI HIGH SCHOOL. Ia berlari menuju kelasnya kelas XI B. “hey, kau yang di sana cepat masuk!” ujar seosaengnim dari kejauhan. Pyeojin memasuki kelasnya itu. Dan tiba-tiba…

“kau….???” Ucap Pyeojin kesal sambil melihat sesosok namja yang tadi ia temui di jalan raya barusan. Kai yang sedang bercanda dengan teman-teman se-gengnya terkejut melihat yeoja yang kini ada di sebelah seosaengnim. “mwo?? Yeoja gila, sinting, dan tidak tau terimakasih, kenapa ia bisa ada disini?” celetuk Kai. “nuguya?” Tanya baekhyun yang mendengar celetukan kai tadi. “Ahh, ani”.

“Nah, sekarang perkenalkan namamu!” ucap seosaengnim. “Arraseo. Annyeong, Nam Pyeojin imnida, mannaseo bangapseumnida” kata pyeojin sambil membungkukkan badannya. “Nah, Pyeojin, silahkan mencari tempat duduk kosong”. “Ne seosaengnim”. “Heii, kau namja manis duduklah di sebelahku!” ujar baekhyun sambil menunjukkan senyum manisnya. “Aishh,, kalau dia duduk disini, aku duduk dimana? Dasar babo!” sahut Chanyeol. “duduklah di sebelahku” kata seorang yeoja yang pernah ia temui sebelumnya.

Pyeojin merasa sangat bingung. Bagaimana tidak , jika ia duduk di samping yeoja itu maka ia akan bersebelahan dengan namja yang sangat ia benci. “ahh, ya sudahlah daripada aku terus berdiri di depan kelas ini” pikir Pyeojin dalam hati. Dengan kesal, Pyeojin berjalan menuju tempat duduknya. “Yaa, anak-anak keluarkan buku matematika halaman 132!” perintah seosaengnim.

***

“Kring..Kring..!!” bel istirahat SEKKAI HIGH SCHOOL berbunyi. “Jangan lupa kerjakan tugas halaman 134” ucap seosangnim. “Ne..” jawab semua siswa bersamaan. “Ohh ya, kau yeoja yang waktu itu bertanya padaku kan?” Tanya yeoja yang duduk di sebelah Pyeojin ketika hendak merapikan buku-bukunya. “Ne.. aku hampir lupa, waktu itu kita belum sempat berkenalan, emmh Nam Pyeojin imnida”. “Lee Hye Rim imnida”. “Kajja kita ke kantin, perutku sudah sangat lapar!” ajak Hye Rim sambil menarik tangan Pyeojin. “Ahh, kajja!

Setelah sampai di kantin mereka duduk di bangku yang sama. Tanpa Pyeojin sadari, sekelompok namja terpopuler seantero sekolah juga duduk tidak jauh darinya. “Aishh, kenapa kumpulan namja sok imut selalu menghantuiku?” gerutu Pyeojin. “hahh, Chanyeol oppa kau benar-benar tampan..” kata Hye Rim. Tanpa sengaja Pyeojin mendengar perkataan sahabat barunya itu. “Nuguya?” Tanya Pyeojin. “eemhh, Chanyeol oppa. Jawab Hye Rim sambil melirik kearah Chanyeol. “Aaah, kau menyukainya ya?” selidik Pyeojin. “Kau ingin tau sekali Pyeojin-ah!”. “Sudahlah, orang buta pun pasti tau kalau kau menyukainya, buktinya dari tadi kau tidak jadi memesan makanan karena sibuk memperhatikan Chanyeol” ejek Pyeojin. “Hye Rim-ah, tunggulah sebentar aku akan memesan makanan untuk kita berdua!”. “Nde..”

“Kyaa,, jangan mengambil bakpao ku!” kata Xiumin ketika bakpao yang ada di tangannya hilang seketika. “Hahahahah, kau seperti anak kecil hyung!” ledek Baekhyun sesudah mengerjai Xiumin. Tak hanya baekhyun, semua anggota EXO juga menertawakannya. “Huhh, lapar sekali!,pikir kai dalam hati. Kai baru ingat, tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena bangun kesiangan lagi. Kai memutuskan untuk memesan makanan ke salah satu kedai langganannya. “Ahjumma, tolong berikan aku chiken snack warp dan segelas soda!”. “Ne, tunggulah sebentar!”. Kata seorang ahjumma penjual makanan.

“Ini, pesananmu”. Ahjumma memberikan sebuah nampan yang berisi makanan yang di pesan Kai. “Ohh, ne gamsahabnida!” Kata kai sambil menyodorkan uangnya. “Cheonma..!”. Tepat saat ia membalikan badannya, lewatlah seorang yeoja yang tampaknya juga membawa makanan.”aww” teriak yeoja itu. “aisss saekki-ya!” bentak kai seraya membersihkan seragamnya yang kotor karena terkena makanan yang ia bawa. “mian, aku tidak sengaja” ujar yeoja itu.

***

Tadaaaaaaaaaaaaaaa.. tebak yeoja itu siapa??

See you next chapter ^,^ Kamsaa~

 

One thought on “[FREELANCE] What Should I Do – Chapter 1

  1. keren keren di tunggu chap selanjutnya nde 😀

Here We Need Responsibilities. Thanks!