EXO Fanfiction Dorm

EXO as the Main Cast

I Miss You

Leave a comment

kk

I Miss You

Luhana120

Park Chanyeol (EXO), You (OC)

Romance, Fluff | Ficlet (400 words)

Teen

Sorry for typo(s) and mainstream idea. My brain’s volume is very big like a plankton. But it’s pure my idea.

.

I miss you so freaking much.”

.

Tanganku yang cekatan sedang mengetik di layar ponselku yang cukup lebar. Aku sedang dilanda rindu yang sungguh menyiksa. Kekasihku, Park Chanyeol, sudah 10 hari tak menemuiku karena ia harus pergi ke luar negeri untuk olimpiade Matematika. Yeah, he’s clever boy.

Aku merindukanmu.

Kukirim pesan itu. Aku benar-benar merindukannya. Ia membalas pesanku dengan cepat.

Aku juga merindukanmu.

Aku tak tahan lagi. Aku ingin mendengar suaranya. Kutelepon ia.

“Yeolie… Aku merindukanmu.”

“Hei, gadis kecil. Kekasih tampanmu ini lebih merindukanmu.”

“Kapan kau pulang?”

“Entahlah.”

“Yah… Aaa, Chanyeolie!!! Aku benar-benar merindukanmu…”

“Sabar, sayang. Aku akan segera menemuimu. Maaf, aku ada urusan, kutelepon satu jam lagi.”

Chanyeol mematikan telepon. Demi celana dalam hamsterku yang imut, aku sangat merindukan Chanyeol. Argh, otakku penuh dengan sosok pria yang sedang tersenyum ke arahku. Sialan. Entah dengan kesadaran macam apa, aku mendekatkan diriku ke dinding dan memeluknya dengan miris.

“Tembok sayang, kau kekasihku saat ini~”

Sialan, betapa mirisnya aku.

Satu jam berlalu. Aku acapkali mengecek ponselku. Berharap Chanyeol menelepon atau mengirimiku pesan. Dan yeay! Dia meneleponku!

“Chagi, kau sedang apa?”

“Memeluk kekasihku yang baru. Perkenalkan, namanya Dinding, ia selalu ada disisiku.”

Ahahaha! Kau mengenaskan. Buka pintumu, aku ada di depan rumahmu.”

Dengan cepat, aku berlari menuju pintu rumahku yang cukup besar. Aku membukanya dan mendapati lelaki jangkung yang begitu aku rindukan.

“Kau merindukanku?”

Ya. Itu Chanyeol. Aku memasang wajah semasam mungkin. Bibirku sudah maju tiga senti. Dan dengan sialnya, dia berhasil membuat wajahku memerah bagai tomat busuk. Dia menciumku. Ibu…

“Kau lama!”

Ia tersenyum kecil dan membawaku ke dalam pelukannya. Pelukan hangat yang menghilang dariku selama beberapa hari belakangan. Aku merindukannya.

“Maaf. Jangan kesal, sayang. Kau akan jadi perawan tua nanti, kkk~”

Spontan aku memukul punggungnya dengan cukup keras. Sialan sekali.

“Baiklah. Memeluk dinding sangat memalukan tetapi tak cukup buruk juga.”

Aku memasang wajah cemberut lagi dan melepaskan pelukannya. Beranjak pergi ke kamar dan berniat memeluk dinding lagi. Mengenaskan. Tiba-tiba, Chanyeol menarikku dan memelukku lagi.

“Jangan memeluk si Dinding! Kau hanya boleh memelukku.”

Aku tersenyum lagi. Itulah sisi Chanyeol yang aku suka. Err, menggemaskan. Ia menyentuh daguku dan menciumku dengan lembut. Sekilas tapi menggelikan hati.

“Aku sangat merindukanmu. Percayalah.”

“Hm. Aku tahu. Aku juga sudah mengakhiri hubunganku dengan Dinding. Love you.”

Love you too, honey.”

 

Fin.

Semuanya maapkan Author laknat ini T_T Sekarang jadi jarang banget buka blog, jadi banyak blog yang gak keurus. Maapkan sayah, sekarang author lagi kelas 9, jadi bentar lagi lulus. Doa in yak! :’v Okelah, tunggu ff sayah selanjutnyaaaa :*

Here We Need Responsibilities. Thanks!