[FREELANCE] Are You Kidding Me – Chapter 2

May 12, 2014 by Kirana 6 Comments

ARE YOU KIDDING ME? (CHAPTER 2)

Titte : Are You Kidding Me? (Chapter 2) | Author : Yulvika | Cover : Yulvika | Twitter : @Sulll_Sull | Length : Chaptered | Rating : PG-15 | Genre : Schoolife, Romance (maybe), Friendship | Cast : Oh Sehun, Yoona as Seol Hanna, Kim Hyori | Desclaimer : Semua cast milik Allah SWT dan SM Ent, Author cuman minjem. Jika ada kesamaan cerita itu merupakan ketidaksengajaan. Warning ! typo bertebaran. Plagiator? dosa tanggung sendiri. Silent riders? segeralah bertobat |

Chapter 1

 

“Sam sangat sibuk akhir-akhir ini, Sam juga harus mempersiapkan seminar untuk minggu depan.”

“Jadi ?”

“Nanti akan Sam carikan mentor untukmu. Besok saat pulang sekolah pergilah ke perpustakaan untuk mendapat les tambahan dari mentormu.”

 

 

Chapter 2

 

AUTHOR POV

Seorang yeoja berambut cokelat sedang duduk di perpustakaan sekolahnya sambil membolak-balik buku yang dibacanya. Seol Hanna adalah nama yeoja itu. Ya, Hanna sedang menunggu mentor yang akan mengajarinya matematika. Tapi entah kenapa sampai saat ini mentornya belum juga datang.

“Haaahh, membosankan” runtuk Hanna lalu menenggelamkan wajahnya ke meja di depannya. Hanna bukanlah tipe orang yang suka menunggu. Dan kini dia sudah menunggu orang yang sama sekali tidak dia kenal selama kurang lebih 1 jam. Saat Hanna beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu perpustakaan berniat untuk pulang, seorang namja tinggi masuk dengan tergesa-gesa ke perpustakaan. Hanna menghentikan langkahnya, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tidak ada seorangpun selain dia dan namja itu.

‘Apa dia mentorku?’ gumam Hanna dalam hati.

 

SEOL HANNA POV

“Oh, Hanna-ssi ?” namja tinggi itu berlari kecil menghampiriku yang masih mematung tak percaya. Hah? Apa benar ini mentorku? Bagaimana bisa?

“Ah, maaf aku sedikit terlambat. Aku tadi ada urusan mendadak. Baiklah mari kita belajar.” Namja itu menarik tanganku untuk duduk kembali dan memintaku mengeluarkan buku matematikaku. Apa ini mimpi? Oh, ayolah.. Ini tidak lucu

“Chogi.. apa.. apa kau benar mentorku?” ucapku pada namja tinggi itu.

“Ne, Park Chanyeol imnida. Dan kau, Seol Hanna bukan?” Dengan senyum hangat, namja itu menjawab pertanyaanku dan memperkenalkan dirinya. Oh, ini benar-benar diluar dugaanku.

“Ne sunbae” aku mencoba menggunakan bahasa formal untuk menghormatinya. Mengingat dia adalah sunbaeku tentunya.

“Tidak usah seformal itu padaku. Kau boleh memanggilku oppa kalau kau mau” senyumnya benar-benar menawan. Pantas saja Hyunji jatuh hati pada namja ini. Kalau dia disini mungkin dia pingsan saat melihat pangerannya tersenyum seperti tadi.

“Ne? Bolehkah?” tanyaku memastikan.

“Tentu. Baiklah, sekarang kita akan belajar teorema pythagoras. Buka buku paket halaman 23” Ujarnya menyudahi acara perkenalan ini. Apakah aku termasuk yeoja yang beruntung? Kurasa iya.

“Arraseo, Chanyeol oppa”

 

***

 

“Hyunji-ya, kau tidak akan percaya !!” Aku menarik lengan Hyunji ke luar kelas. Aku ingin menceritakan kejadian kemarin padanya. Aku berani taruhan, dia pasti iri setengah mati padaku. Aku tahu Hyunji menyukai Park Chanyeol.

“Kau ini kenapa Hanna-ya? Apa kau sakit?” Hyunji meletakkan telapak tangannya di dahiku, bak seorang dokter yang sedang memeriksa pasiennya. Apa yang dia pikirkan? Apa dia pikir aku sakit jiwa?

“Yak, aku baik-baik sja Hyunji-ya.” Aku menyingkirkan tangan Hyunji dari dahiku.

“Aku akan menceritakan sesuatu padamu. Tapi kau harus berjanji tidak akan pingsan disini.” lanjutku

“Baiklah. Memangnya ada apa?”

“Dengarkan baik-baik ya” Ucapku padanya. Hyunji meminum milkshake favouritenya yang tidak sempat dia minum tadi. Bersiaplah Kim Hyunji, sebentar lagi kau akan tersedak saat mendengar ceritaku. Aku menarik napas sejenak dan mulai bercerita.

“Park Chanyeol menjadi mentorku” ucapku sedikit berbisik.

“Uhuk uhukkk~” Dan benar saja, Hyunji langsung tersedak saat mendengar perkataanku.

“Kau serius ??” Hyunji melebarkan matanya dan menganga. Bisa kalian bayangkan kan wajah Hyunji yang super konyol saat ini o_o

“Yap” aku menganggukkan kepala dengan bangga dan tersenyum lebar. Hyunji masih tidak percaya terhadap ucapanku tadi. Dan sekarang, dia sedang komat-kamit sendiri. Entah apa yang diucapkan yeoja itu, aku pun tidak tahu. Apa jangan-jangan dia ingin mengutukku karena Chanyeol oppa menjadi mentorku ?

“Kim Hyunji kau baik-baik saja ?” ucapanku menyadarkannya. Tiba-tiba Hyunji tersenyum lebar Lebih tepatnya dia menyeringai. Aku menatapnya curiga. Dia pasti sedang merencanakan sesuatu. Aku tahu itu. Baiklah, perasaanku mulai tidak enak.

“Yak, kau ini kenapa??” Oke aku sekarang mulai takut.

Dia kemudian mendekat kearahku dan membisikkan sesuatu. Sangat pelan. Nyaris tidak terdengar.

“Kenalkan aku padanya”

“Hahh??” aku membulatkan mataku. Sudah kuduga ini akan terjadi.

 

***

“Chanyeol oppa” aku melambaikan tanganku pada sosok namja tinggi yang sedang membaca buku di perpustakaan yang mulai sepi ini. Dia membalas lambaian tanganku kemudian tersenyum ramah seperti biasa. Aku berjalan kearahnya sambil menggandeng lengan seorang yeoja –Kim Hyunji- yang ingin aku kenalkan pada Chanyeol oppa.

“Oppa, ini temanku. Namanya Kim Hyunji” aku menyenggol lengan Hyunji, menyuruhnya memperkenalkan dirinya pada namja yang sudah menarik perhatiannya ini. Hyunji yang tersadar pun segera mengulurkan tangannya.

“Ki-Kim Hyunji imnida.” Ujar Hyunji terbata-bata. Aku yakin jantung Hyunji sebentar lagi akan meledak. Chanyeol oppa menjabat tangannya dan memperkenalkan dirinya juga.

“Park Chanyeol imnida. Senang bertemu denganmu, Hyunji-ssi.”

 

 

 

KIM HYUNJI POV

“Park Chanyeol imnida. Senang bertemu denganmu, Hyunji-ssi.” OMO ! Senyumnya… Aku bisa gila. Bagaimana jika Chanyeol sunbae mendengar detak jantungku ini? >,< Aku tidak tahu harus menjawab apa.

“Ne, senang bertemu denganmu Chanyeol sunbae.” Aku berusaha terlihat natural dan mencoba untuk tidak gugup saat berbicara dengannya. Padahal sih aslinya udah mau guling-guling saking gugupnya -_-

Saat aku melepaskan jabatan tangannya, seakan ada sesuatu yang hilang dari diriku. *eaak *abaikan

“Errr, jangan memanggilku sunbae. Kesannya aku teralu tua hemm. Panggil oppa saja bagaimana?” Apa dia bilang? Aku? Memanggilnya oppa? Apa aku mimpi? Tuhan, Jika ini memang mimpi jangan bangunkan aku sekarang >,<

“Ne?” Aku pura-pura tidak mengerti.

“Panggil oppa saja, Hyunji-ya” dia tersenyum padaku. Tanpa sadar wajahku memerah bagaikan buah tomat. Bagaimana tidak salah tingkah? Namja yang ku sukai ada didepanku! Menyuruhku memanggilnya ‘oppa’ dan menunjukkan senyumnya yang paling manis. Haaahh, aku ingin salto >,<

“Hyunji-ya, wajahmu.. kenapa? Apa kau sakit?” Raut wajahnya terlihat sedikit khawatir saat melihat wajahku yang seperti tomat ini.

“Ah, gwenchana. Ini pasti karena.. karena… panas. Iya disini sangat panas. Hehe”Ujarku tersenyum garing mencari alasan kenapa wajahku seperti ini. Sungguh, aku benar-benar gugup saat ini.

“Benarkah? Padahal semua AC di ruangan ini dinyalakan.” Hah? Apa? AC? Aku mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan dan ternyata semua AC memang dinyalakan. Kau bodoh Kim Hyunji. Memalukan!

***

AUTHOR POV

Hari demi hari berlalu. Tidak terasa sudah 2 minggu Chanyeol menjadi mentor Hanna. Dan Nilai Hanna juga perlahan-lahan mulai membaik. Meskipun perubahan nilai terjadi sedikit demi sedikit, tapi Hanna sangat bersyukur. Karena berkat Chanyeol, Hanna sekarang tidak lagi menjadi langganan remidi matematika. Cho Sam memuji kerja keras Hanna. Tentu saja Hanna senang.

 

Hanna dan Hyunji juga berteman baik dengan Chanyeol. Menurut mereka, Cahanyeol adalah orang yang ramah dan murah senyum, selain itu juga dia pandai dalam beberapa mata pelajaran. Dan hal itu yang membuat Hyunji dan Hanna nyaman saat bersama Chanyeol.

***

SEOL HANNA POV

“Chanyeol oppa, kau kenapa? Apa kau sakit?” Ujar Hanna sambil melirik Chanyeol yang sedang duduk di depannya. Dari tadi Chanyeol oppa selalu menunduk, melihat lantai. Entah apa yang menarik dari lantai itu sehingga ia terus mamandanginya.

Dia memasang wajah yang.. Errr, entahlah, aku juga tidak tahu ekspresi wajah Chanyeol oppa saat ini. Mungkin gelisah? Atau mungkin juga gugup? Aku juga tidak tahu.

“Gwenchana.” Chanyeol oppa melirikku sekilas lalu menghembukan nafas pelan. Dia kembali menatap lantai yang menurutnya objek paling indah saat ini.

Aku sungguh tidak mengerti, biasanya dia semangat kalau mengajariku matematika, tapi akhir-akhir ini dia berbeda. Dia lebih sering melamun. Dan ini menyebabkan dia tidak konsen saat mengajariku rumus-rumus baru. Alhasil, aku tidak mengerti sama sekali. Bagaimana jika nilaiku anjlok lagi? Ini tidak bisa dibiarkan.

“Jika kau mau, kau boleh menceritakan masalahmu padaku.” Aku menwarkan diri untuk membantunya. Mungkin setelah dia menceritakan masalahnya padaku aku bisa memberinya solusi. Aku berani bertaruh, Chanyeol oppa pasti sedang memikirkan seorang yeoja. Ya, aku yakin itu.

Chanyeol oppa tidak menjawab pertanyaanku. Mungkin dia tidak mau menceritakannya padaku. Ah, apa mungkin aku terlalu ikut campur urusannya? Aku hanya ingin membantunya. Apa salahnya?

“Arraso, kau tidak perlu menceritakannya padaku.” aku kembali menatap buku di hadapanku yang penuh dengan rumus-rumus yang membingungkan.

“Hanna-ya..” Suara Chanyeol oppa membuatku merinding.

“Ya ?” aku menoleh kearah Chanyeol oppa. Chanyeol oppa menatapku intens. Tiba-tiba dia menggenggam tanganku. Erat. Sangat erat. Aku melebarkan mataku dan menatapnya keheranan. Apa yang dialakukan namja ini?

“Maukah kau…………”

Aku melebarkan mataku dan menganga selebar-lebarnya.

“MWOOO????”

-TBC-

Gimana ? Garing ya ? Mau dilanjutin gak ?-_- Maklum, author nulis ini dadakan. Idenya pun muncul begitu saja dari kepala author *tuingtuing*

Chapter selanjutnya mungkin tergantung peminatnya. Kalau responnya baik saya akan lanjutin cerita ini. Kalau enggak ya.. mungkin FF ini akan membusuk di laptop author dan author baca sendiri (?) *plakk

Jangan lupa RCL nya ya. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. 1 komentar dari kalian sangat menentukan nasib FF ini 🙂 Gomawo udah mau baca FF gaje ini :v *bow*