Lunch Box

May 7, 2015 by Luhana120 3 Comments

Lunch Box

Lee Rana (OC) / You | Park Chanyeol

Romance | Fluff | Drabble

Luhana120

.

“Kau berhasil. Kau berhasil memikat hatiku.”

 

Gadis itu. Lee Rana. Gadis polos yang selalu membuatku bingung. Aku tak pernah memahami bagaimana jalan pikirnya. Mungkin aku adalah lelaki beruntung. Setiap jam istirahat datang, selalu saja ada kotak bekal putih yang terbungkus dengan kain berwarna biru polos di dalam lokerku. Dan juga, terpatri dengan jelas di kotaknya, ada tulisan ‘Ini milik Lee Rana! Jangan coba-coba untuk mencurinya!’. Tulisan itu yang membuatku selalu tertawa.

“Chanyeol-a! Kau dapat kotak makan lagi ya?”

“Eo, Baekhyun-a. Gadis itu selalu membuat bekal dengan bentuk yang terlalu lucu.”

“Mengapa kau tidak mencoba untuk menemuinya?”

Eh? Mengapa tak pernah terpikirkan olehku? Aku bisa menemuinya dan aku tahu caranya. Aku hanya memperhatikannya dari jauh. Ya, aku menyukainya. Setelah ini pelajaran terakhir, dan setelah pulang, aku harus bisa menemuinya. Harus.

…

Aku meletakkan kotak makan yang terbungkus kain itu di lokerku. Kemudian, aku bersembunyi untuk melihatnya dari kejauhan. Biasanya, ia akan mengambil kotak itu di lokerku. Sudah kuduga, dia datang. Waktunya untuk keluar dari persembunyian~

“Lee Rana!”

Melihatnya terkejut… Oh Tuhan, dia terlalu lucu. Aku tak menyangka tubuhnya sangat kecil. Ternyata, untuk mencapai lokerku yang terletak nomor dua dari atas membuatnya harus berjinjit agar tangan mungilnya sampai.

Gadis itu berbalik dan menatapku dengan takut. “Hei, aku bukan monster. Jangan takut.” Aku mendekatinya. Sangat dekat. Aku mengambil kotak bekal itu dan memberikannya pada Rana.

“Mengapa kau selalu membuat bekal untukku?”

“I-i-itu… Ka-karena kata ibuku, hati lelaki hanya bisa terpikat dengan masakan…”

Lirih. Tetapi aku bisa mendengarnya. Alasan yang cukup polos. Sangat polos.

“Kau berhasil.”

Gadis itu mendongak, menatapku polos. “Kau berhasil memikat hatiku. Akan kuberi kau hadiah.” Kusentuh dagunya, dan kudaratkan sebuah ciuman manis di bibirnya. Sekilas, kulihat matanya yang terbuka dengan lebar. Kawaii.

Wajahnya merah padam. Aku telah menjauhkan wajahku beberapa senti dari wajahnya. “Kau menyukaiku?”

Anggukan kecil ku terima. “Ikuti aku. Aku,”

“Aku,”

“Mencintaimu,”

“Mencintaimu. Eh?”

Ekspresi kaget itu lagi. Sungguh imut. Pipinya yang bersemu merah. Kuperhatikan wajahnya lamat-lamat. Mata kecil yang terbuka dengan lebar, kedua alis yang terangkat, manik mata hitam legam, hidung kecilnya, bibir tipisnya, dan rambut hitam panjangnya yang dikucir kuda. Tak kusangka, dia begitu menarik. Kupeluk tubuhnya dan membisikkan sesuatu.

“Aku juga mencintaimu.”

Fin

Minna konbawa! Haihihihi, Author bangkit dari kuburan Hiatus!!! Aye!! 😀 Sebelumnya Author minta maaf ya, author ninggalin kalian begitu aja :’v. Maap banget. Waktu itu lagi sibuk. Juga lagi ngebut nyelesain FF. Jadi curhat pan -_-. Okelah kalo begitu, thanks everyone!!